Apakah(orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telahMereka itu beriman kepada Al Quran.Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al QuranSesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar
loading...Bacalah dan hanya Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Ilustrasi/SINDOnews WAHYU pertama diterima Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam SAW pada saat beliau mengasingkan diri di Gua Hira. Di sana beliau beribadah untuk beberapa malam dengan membawa perbekalan yang cukup. Baca Juga Imam Ahmad meriwayatkan dari Aisyah, dia mengatakan di gua itu beliau didatangi oleh Malaikat Jibril seraya berkata "Bacalah!" Rasulullah saw menjawab, “Aku tidak dapat membaca.’” Lalu Jibril memegang beliau seraya mendekapnya sampai Rasulullah merasa kepayahan. Selanjutnya Jibril mendekap Rasulullah untuk kedua kalinya sampai beliau benar-benar kepayahan. "Bacalah," ujar malaikat Jibril lagi seraya melepas pelukannya."Aku tidak bisa membaca," lagi-lagi Rasulullah menjawab begitu. Lalu Jibril mendekap untuk ketiga kalinya sampai Rasulullah benar-benar kepayahan. Setelah itu Jibril melepaskan beliau seraya berkata "iqro bismirabbikalladzi kholaq,…dst ayat 1-5.Aisyah berkata, maka beliaupun pulang dengan sekujur tubuh dalam keadaan menggigil sehingga akhirnya masuk menemui Khadijah dan berkata "Selimuti aku. Selimuti aku." Khadijah pun segera menyelimuti beliau sampai rasa takut beliau hilang. Selanjutnya beliau bersabda, "Apa yang terjadi padaku?’ Lalu beliau menceritakan peristiwa yang dialaminya seraya bersabda, "Aku khawatir sesuatu akan menimpa diriku".Maka Khadijah pun berkata kepada beliau, "Tidak, bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu. Sesungguhnya engkau adalah orang yang paling suka menyambung tali silaturahim, berkata jujur, menanggung beban, menghormati tamu, dan membantu menegakkan pilar-pilar kebenaran".Kemudian Khadijah mengajak beliau pergi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushay, yaitu anak paman Khadijah, saudara laki-laki ayahnya. Dia seorang penganut Nasrani pada zaman jahiliyah. Dia yang menulis sebuah kitab berbahasa Arab dan juga menulis Injil dengan bahasa Arab atas kehendak Allah. Dia sudah berumur lagi buta. Lalu Khadijah berkata, “Wahai anak paman, dengarkanlah cerita dari anak saudaramu ini".Kemudian Waraqah berkata “Wahai anak saudaraku, apa yang telah terjadi dengan dirimu?” Kemudian Rasulullah menceritakan apa yang beliau alami kepadanya. Lalu Waraqah berkata “Ini adalah Namus [malaikat Jibril] yang diturunkan kepada Musa. Andai saja saat itu aku masih muda. Andai saja nanti aku masih hidup saat engkau diusir oleh kaummu.” Kemudian Rasulullah bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku?” Waraqah menjawab, “Ya. Tidak akan ada seorangpun yang datang dengan membawa apa yang engkau bawa melainkan akan disakiti. Dan jika aku masih hidup pada masamu, niscaya aku akan mendukungmu dengan pertolongan yang sangat besar.” Dan tidak lama kemudian Waraqah meninggal dunia dan wahyu terhenti, sehingga Rasulullah saw benar-benar bersedih berita yang sampai kepada kami, kesedihan beliau itu berlangsung terus-menerus, agar beliau turun dari puncak gunung. Setiap kali beliau sampai di puncak gunung dengan tujuan menjatuhkan diri, maka Jibril muncul seraya berkata “Wahai Muhammad sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allah.”Dengan demikian, maka hati beliau pun menjadi tenang dan jiwanya menjadi stabil dan setelah itu beliau kembali pulang. Dan jika tenggang waktu tidak turunnya wahyu itu terlalu lama, maka beliau akan melakukan hal yang sama. Di mana jika beliau sampai di puncak gunung, maka malaikat Jibril tampak olehnya dan mengucapkan hal yang sama kepada beliau. Tafsir Surat Al-AlaqSurat pertama yang turun ini memiliki penamaan surat al-alaq, surat iqro, surat bil-qolam karena Allah Swt mengawali surat ini dengan kata-kata tersebut. Sedangkan al-alaq artinya yaitu darah yang menggumal dengan bentuk seperti ulat باسم ربك الذي خلق . خلق الانسان من علق“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah” QS. Al-Alaq; 1-2Kata Iqra’ dalam kamus memiliki beragam macam makna; menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, dan beberapa makna ini kemudian diikuti dengan bismi rabbika. Para ulama berpendapat bahwa pada masa jahiliyah, para kaum Quraish sering kali sebelum melakukan pekerjaannya mengagungkan apa yang mereka sembah, seperti mengucapkan bismi Allata. Maka dalam ayat ini Allah tegaskan untuk senantiasa hanya menyertakan Allah dalam setiap Abdul Halim Mahmud, mengatakan dalam kitabnya, “dengan kalimat iqra’ bismi Rabbika dalam kalimat dan semangatnya seakan mengatakan, bacalah demi Tuhanmu, bergeraklah demi Tuhanmu, bekerjalah demi Tuhanmu. Begitupun ketika hendak berhenti dari aktivitas. Sehingga, segala seluruh kehidupan, sujud, cara dan tujuan seseorang dilakukan karena Allah.”Dalam kedua ayat tersebut, tidak disebutkan objek yang dituju. Sehingga ini mengindikasikan seruan bacaan itu bersifat umum. Artinya manusia diperintah untuk membaca apapun yang ada di sekitarnya, dengan menyebut nama Tuhannya, dan membaca apa saja yang telah diciptakan Tuhannya hingga ia dikaitkan dengan sebab turunnya, Rasulullah pada saat itu senantiasa mengamati, merenungi apa saja yang terjadi di sekitarnya dengan cara bertahannus, berdiam diri dari keramaian atau uzlah. Maka tak heran, meskipun Rasulullah diceritakan oleh sebagian mufasir tidak dapat membaca dan menulis ummi, Rasulullah mampu membaca keadaan sekitarnya dengan baik. Sehingga, beliau memiliki jiwa sosial yang tinggi, jiwa revolusioner, jiwa pemimpin dan و ربك الاكرم. الذي علم بالقلم. علم الانسان مالم يعلم“Bacalah dan hanya Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan pena. Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” QS. Alaq; 3-5Kemudian kata Iqra’ kembali disebutkan dalam ayat ketiganya, diikuti oleh sifat Allah yakni Yang Paling Pemurah. Satu-satunya ayat yang menyifati Tuhan dalam bentuk iqra’ dalam ayat ke-3 menurut Quraish Shihab, ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Iqra’ pada ayat yang pertama mengindikasikan membaca untuk diri sendiri belajar, dan iqra’ dalam ayat ketiga adalah membaca untuk orang lain mengajar.Menurutnya, Allah itu Maha Pemurah. Dari dulu, Al-Qur'an itu sama, tapi ada saja makna baru yang bermunculan. Itulah Kemahamurahan Tuhan, jadi seakan-akan di dalam ayat tersebut, bacalah objek itu Al-Quran kemudian ulangi membaca itu niscaya kamu akan mendapat makna-makna jawaban baru. Karena Tuhanmu adalah Al-Akram.Allah Yang mengajar dengan pena ayat 4. Dia mengetahui apa yang tidak diketahui manusia ayat 5. Dalam ayat 4 dan 5, Tuhan mengajar manusia melalui pena yang hasilnya adalah tulisan-tulisan. Kemudian di ayat ke-5 Allah juga mengajarkan pada manusia baik melalui Wahyu pada Nabi, mimpi, ilmu ladunni, dan ilmu dengan usaha dari manusia sendiri, bahwa Allah lah Yang Maha Mengajarkan dari apa yang tidak diketahui dari lima ayat pertama dari surat Al-Alaq ini, mengajarkan;Pertama, senantiasa memulai sesuatu dengan menyebut Nama Allah, sehingga dimudahkan dalam pemahaman dalam hal apa keharusan manusia untuk senantiasa membaca baik teks Al-Quran, dan buku pengetahuan lain, serta konteks membaca lingkungan sekitar. Jika salah satu dari dua pembacaan ini dikesampingkan tentu tidak akan sampai pada pemahaman yang seimbang, terutama dalam memahami kandungan Al-Quran itu jangan pernah menyerah untuk terus berusaha sebagaimana ketika Jibril meminta Rasulullah untuk terus mengikuti bacaannya sampai bisa. Karena sesungguhnya Allah akan senantiasa membatu hambanya yang gigih berusaha, dan berdoa. Wallahu'alammhy
Infografis. 5 Kisah Kengerian dan Kegilaan Sang Gembong Narkoba Pablo Escobar. Surat pertama yang turun ini memiliki penamaan surat al-alaq, surat iqra, surat bil-qalam karena Allah mengawali surat ini dengan kata-kata tersebut. Surat ini merupakan surat yang ke-1 yang diterima Rasulullah dan surat ke 96 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Ayat 1-5 ini menurut kesepakatan dari kebanyakan ulama’ turun pada tanggal 17 Ramadlan. Terdiri dari 19 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyyah. Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq Ayat 1-5 Diriwayatkan oleh Aisyah dalam sebuah hadist dalam kitab Shohih Bukhori, Ketika beliau Rasulullah ada di Gua Hira, datanglah malaikat seraya berkata, 'Bacalah!' Beliau berkata, 'Sungguh saya tidak dapat membaca. Ia mengambil dan mendekap saya sehingga saya lelah. Kemudian ia melepaskan saya, lalu ia berkata, 'Bacalah!' Maka, saya berkata, 'Sungguh saya tidak dapat membaca' Lalu ia mengambil dan mendekap saya yang kedua kalinya, kemudian ia melepaskan saya, lalu ia berkata, 'Bacalah!' Maka, saya berkata, 'Sungguh saya tidak bisa membaca' Lalu ia mengambil dan mendekap saya yang ketiga kalinya, kemudian ia melepaskan saya. Lalu ia membacakan, "Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq. Khalaqal insaana min'alaq. Iqra' warabbukal akram. Alladzii 'allama bil qalam. 'Allamal insaana maa lam ya'lam. اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 2 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 3 الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4 عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ 5 Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq, Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya, Kosakata Iqra’, terambil dari akar kata qara’a yang berarti "menghimpun,” sehingga tidak selalu harus diartikan "membaca teks tertulis dengan aksara tertentu." Dari "menghimpun" lahir aneka ragam makna, seperti “menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca, baik teks tertulis maupun tidak”. Khalaqa, berarti “menciptakan dari tiada, menciptakan tanpa satu contoh terlebih dahulu, mengukur, memperhalus, mengatur, membuat”. Kata khalaqa berbeda dengan ja’ala. Ja’ala mengandung penekanan terhadap manfaat yang harus atau dapat diperoleh dari sesuatu yang dijadikan itu. Insaan manusia, terambil dari kata uns yang berarti “senang, jinak, harmonis”, atau dari kats nis-y yang berarti “lupa”. Ada juga yang berpendapat berasal dari kata naus yang berarti “gerak atau dinamika”. Alaq, dalam kamus bahasa arab berarti “segumpal darah”. Tetapi ada ulama’ tafsir yang mengartikannya “sesuatu yang bergantung di dinding rahim”. Kata juga bisa dipahami dengan arti “sifat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tetapi selalu bergantung kepada selainnya”. Al-Akram, bisa diterjemahkan dengan arti “Yang Maha/Paling pemurah atau mulia”. Al-Akram, terambil dari kata karama yang antara lain berarti “memberikan dengan mudah dan tanpa pamrih, bernilai tinggi, terhormat, mulia, setia, terhormat, sifat kebangsawanan” Qalam, terambil dari kata qalama yang berarti “memotong ujung sesuatu, alat untuk menulis, tulisan”. Pesan Surat Al-Alaq Ayat 1-5 1. Surat Al-Alaq ayat 1-5 ini menjelaskan tentang wahyu yang pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. 2. Iqra' pada surat Al-Alaq ayat 1-5 ini berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, bacalah tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri, yang tertulis dan tidak tertulis. Alhasil objek perintah iqra' mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. 3. Surat Al-Alaq ayat 1-5 ini, Allah memperkenalkan bahwa Diaadalah Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pemurah, Dia adalah Tuhan yang harus disembah, karena Allah adalah Maha Pecipta. 4. Surat Al-Alaq ayat 1-5 ini, Allah juga menegaskah bahwa Ia adalah sumber dari segala ilmu pengetahuan, dan dari sini Allah mengajarkan kita semua agar selalu membaca alam semesta dan lingkungan di sekeliling kita. 5. Surat Al-Alaq ayat 1-5 ini memberi pesan bahwa keimanan dan keislaman kita bisa ditingkatkan dengan membaca, meneliti, menelaah, memahami dan menghayati semua ilmu-ilmu Allah yang berada di alam ini.
This study seeks to examine the obligation to study and the importance of knowledge in the Al-Qur'an surah al-'alaq verses 1-5 according to the opinion of M. Quraish Shihab in Tafsir
Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq – Agama Islam sangat menganjurkan kepada umat muslim. Agar selalu mengembangkan ilmu agama dan pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan diharapkan agar semua umat muslim menyadari atas kebesaran satu dalil yang mewajibkan umat muslim untuk menuntut ilmu, diantaranya surat Al-Alaq ayat 1-5. Dengan itu, artikel kali ini kami akan membahas tentang asbabun nuzul surat al-Alaq. Sebelum teman-teman membaca artikel ini lebih lanjut, maka alangkah baiknya baca dulu asbabun nuzul surat Al-Quraisy di link Al-Alaq merupakan surat Makkiyah yang terdiri dari 19 ayat, serta termasuk surat yang nomer 96 dalam Al-Qur’an. Adapun asbabun nuzul surat Al-Alaq sebagai Nuzul Surat Al-Alaqsumber pada suatu ketika datanglah malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad lalu berkata أقرأ Iqra’ artinya bacalah. “Maka Nabi menjawab” saya tidak bisa membaca, maka Jibril mendekat kepadanya sehingga Nabi merasa faham. Setelah tiga kali malaikat Jibril merintah Nabi tapi jawabannya seperi itu, maka membacalah Jibril surat Al-Alaq ayat malaikat Jibril membaca ayat tersebut, maka Jibril meninggalkan Nabi, tinggallah beliau sendirian dengan perasaan Muhammad terlihat gugup sehingga segera pulang menemui istrinya siti Khatijah lalu berkata,” Zammiluni artinya selimuti aku. Setelah rasa dingin dan takut hilang, maka siti Khatijah bertanya apa yang engkau alami?. Nabi Muhammad berkata demi Allah, engkau adalah orang yang suka memilkul suatu masalah yang berat, serta suka menghubungkan kasih kejadian tersebut siti Khatijah mengajak Nabi Muhammad untuk menemui pamanya Waraqah bin Naufal paman siti Khatijah. Setelah bertemu denganya, Khatijah meminta kepada Nabi Muhammad agar menjelaskan kejadian yang sudah dialami tadi bin Naufal salah satu pendeta Nasrani yang sangat paham isi yang ada dalam kitab injil. Setelah Nabi selesai menjelaskan semua apa yang terjadi tadi malam. Waraqah berkata, “inilah sebuah utusan sebagaimana Allah mengutus Nabi Musa Waraqah berdoa seraya menganggkat tanganya” Semoga saya bisa hidup sampai saaatnya enkau diusir dari kaumnya”. Nabi Muhammad bertanya apakah mereka akan mengusir saya? Beliau menjawab. “Benar! belum pernah ada seorang Nabi yang diberi wahyu seperti engkau Muhammad yang tidak dimusuhi kaumnya. Jika saya masih hidup, maka pasti saya akan menolong engkau tersebut diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab Bada’ul Wahyu nomer Al-Alaq Arab dan Latinاِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ۚIqra’ bismi rabbikalladzi khalaqخَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ ۚKhalaqal insaana min alaqاِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَ كْرَمُ ۙIqra’ wa rabbukal akramالَّذِيْ عَلَّمَ بِا لْقَلَمِ ۙAlladzi allama bil qalamعَلَّمَ الْاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۗAllamal insaana maa lam ya’lamكَلَّاۤ اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَيَطْغٰۤى ۙkallaa innal insaana layatghaaاَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى ۗAr ra’ahus tagnaاِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰى ۗInna ilaa rabbikar raj’aaاَرَءَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰى ۗA ra aitalladzi yan haaعَبْدًا اِذَا صَلّٰى ۗAbdan idzaa shallaaاَرَءَيْتَ اِنْ كَا نَ عَلَى الْهُدٰۤى ۙA ra’aita ing kaana alal hudaaاَوْ اَمَرَ بِا لتَّقْوٰى ۙAu amara bit taqwaاَرَءَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰى ۗA ra’aita ing kadzaba wa tawallaاَلَمْ يَعْلَمْ بِاَ نَّ اللّٰهَ يَرٰى ۗA lam ya’lam bi annallaha yaraaكَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ ۙ لَنَسْفَعًا بِۢا لنَّا صِيَةِ ۙKalla la’il lam yantahi lanasfa’am bin naashiyahنَا صِيَةٍ كَا ذِبَةٍ خَا طِئَةٍ ۚNaashiyating kaadzibatin khaati’ahفَلْيَدْعُ نَا دِيَهٗ ۙFalyad’u naadiyahسَنَدْعُ الزَّبَا نِيَةَ ۙSanad’uz zabaniyahكَلَّا ۗ لَا تُطِعْهُ وَا سْجُدْ وَا قْتَرِبْKalla laa thuti’hu wasjud waqtharibArti Surat Al-AlaqBacalah dengan menyebut nama Allah yang telah Allah telah menciptakan manusia dari segumpal dan Allahlah yang maha telah mengajar manusia dengan yang mengajarkan manusia apa yang tidak tidak, sungguh manusia itu benar-benar melampaui melihat dirinya serba hanya kepada Allah tempat pendapatmu tentang orang yang hamba ketika sedang melakukan pendapatmu apabila yang dilarang shalat itu berada di atas dia menyuruh bertaqwa kepada pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan serta dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala tidak, sungguh jika dia tidak berhenti berbuat demikian, maka kami tarik ubun-ubunnya ke dalam ubun-ubun orang yang mendustakan serta biarlah dia memanggil golongannya untuk kami akan memanggil Malaikay Zabaniyah penyiksa bagi-bagi orang-orang yang berdosaSekali-kali tidak, janganlah kamu patuh kepadanya, lalu sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Surat Al-Alaqsumber 1 Surat Al-AlaqAyat ini berisi tentang perintah wajibnya mencari ilmu, perintah di sini tidak tertuju pada ilmu tertentu, tapi bersifat itu, kewajiban kita dalam mencari ilmu hanya meliputi ilmu yang berhubungan dengan ayat-ayat Kauniyah dan 2 Surat Al-AlaqDalam ayat ini Allah telah menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya ciptaaan sebagaimana dalam surat At-Tiin ayat خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ فِيْۤ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ ۖLaqat khalaqnal insaana fii ahsani taqwimArtinyaSungguh kami telah ciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentukSelain itu, Allah menyatakan bahwa manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh Allah dari segumpal para ilmu kedokteran, segumpal darah merupakan pertemuan antara sel sperma dan sel telur dalam rahim. Sebagaimana dalam ayat di 3 Surat Al-AlaqAgama Islam telah mendidik umatnya agar bisa menjadi umat yang pandai, pintar, dan bijaksana. Sehingga bisa memahami semua ayat-ayat Kauniyah dan karna utu, dalam ayat ini terdapat pengertian pokok , yaitu perintah untuk membaca sebagai penegasan Allah yang maha giat membaca, manusia akan mendapatkan banyak pemahaman, pengetahuan, sehingga bisa menyelesaikan masalah. Oleh karna itu pepatah adalah jendela terbukanya duniaAyat 4 Surat Al-AlaqAllah telah menegaskan bahwa Dia mengajarkan manusia menggunakan pena, dalam arti dengan pena manusia bisa mencatat segala ilmu pena adalah benda mati, beku, dan tak bernyawa. Tapi setelah digunakan untuk mencatat ilmu, akhirnya bisa dipahami oleh orang pena manusai bisa mencatat semua bentuk ilmu, baik ilmu pengetahuan atau agama. Sehingga ilmu yang sudah dicatat bisa dipelajari oleh generasi para ulama terdahulu tidak mencatat atau membukukan karya-karyanya, tentu generasi sekarang tidak bisa mempelajari karya-karya ulama itu, belajarlah sambil mencatat apa yang telah disampaikan oleh para guru, insya Allah di sana ada 5 Surat Al-AlaqSemua manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, sehingga Allah memberikan penglihatan, pendengaran, dan pengetahuan. Agar bisa memudahkan manusia dalam belajar, mengaji, dan mencari ilmu dengan ini menjelaskan krakter manusia yang lahir ke dunia tidak membawa apa-apa. Sehingga mereka sadar bahwa semua ilmu yang dimiliki semuanyaa bersumber dari Allah yang maha pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali aalah surat Al-Alaq ayat pembahasan hari ini cukup sampai di sini dulu. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terima kasih banyak sudah mempir di situs ada kesalahan di artikel ini, teman-teman bisa kirim komentar di kolom di bawah ini. Sekian terima kasih sampai berjumpa di artikel lupa bantu share.
Artinya: Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, — Surat Al-'Alaq Ayat 3. Bacalah -wahai Rasul- apa yang diwahyukan Allah kepadamu, dan Rabbmu itu Mahamulia, tidak ada kemuliaan yang mendekati kemuliaan-Nya, Dia telah berbuat banyak derma dan kebaikan. (Tafsir al-Mukhtashar) Bacalah : sebagai penegas "Iqra'" yang pertama.
Home Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 1734 WIBloading... Asbabun nuzul Surat Yasin berkaitan dengan azab Allah SWT pada kaum Quraisy yang menentang dan menyiksa Rasulullah SAW. Foto ilustrasi/ist A A A Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Qur'an yang memiliki 83 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Meskipun surat Yasin merupakan salah satu surat yang kerap dibaca oleh umat Islam, namun banyak orang yang belum mengetahui tentang sebab turunnya ayat di surat ini atau asbabun nuzul . Asbabun nuzul surat Yasin ini berkaitan dengan azab Allah SWT pada kaum Quraisy yang menentang dan menyiksa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Subhanahu wa ta'ala Berfirman يٰسۤ ۚ وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙArtinya "Yaa siin, Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah" QS Yasin 1-2Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim di dalam kitab Ad-Dalail, dari Ibnu Abbas, dia mengatakan ""Bahwa ketika Rasulullah SAW membaca surat As-Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah SAW tetapi tiba tiba tangan mereka terbelenggu di pundak- pundaknya, dan mereka menjadi buta. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi Muhammad SAW dan mengatakan, "Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga." Maka turunlah surah Yasin ayat 1 dan 2. Baca Juga Wallahu A'lam wid asbabun nuzul surat yasin tafsir surat yasin faedah surat yasin ayat ayat al quran Artikel Terkini More 57 menit yang lalu 58 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu
SuratAl Qadr berjumlah 5 ayat. Surat tersebut termasuk dalam surat Makkiyah yakni diturunkan dalam periode Mekkah sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah.. News. Surat Al Qadr ayat 1-5, Arti dan Asbabun Nuzul Kastolani · Senin, 03 Mei 2021 - 18:30:00 WIB Muslim perlu memahami kandungan Surat Al Qadr.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vwCaAsSNLacqApVhyxX8izLACdM8US1bpNcgvO-saVFSW33sewA9cA==
Beranda. Lainnya. Asbabun Nuzul. Dalam dokumen Heutagogi dalam Al Quran: kajian surat Al 'Alaq ayat 1-5 (Halaman 45-62) A. Teks Surat al-'Alaq ayat 1-5. 1. Asbabun Nuzul. . Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq – Agama Islam sangat menganjurkan kepada umat muslim. Agar selalu mengembangkan ilmu agama dan pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan diharapkan agar semua umat muslim menyadari atas kebesaran Allah. Salah satu dalil yang mewajibkan umat muslim untuk menuntut ilmu, diantaranya surat Al-Alaq ayat 1-5. Dengan itu, artikel kali ini kami akan membahas tentang asbabun nuzul surat al-Alaq. Sebelum teman-teman membaca artikel ini lebih lanjut, maka alangkah baiknya baca dulu asbabun nuzul surat Al-Quraisy di link tersebut. Surat Al-Alaq merupakan surat Makkiyah yang terdiri dari 19 ayat, serta termasuk surat yang nomer 96 dalam Al-Qur’an. Adapun asbabun nuzul surat Al-Alaq sebagai berikut. Daftar Isi 1 Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq Surat Al-Alaq Arab dan Latin Arti Surat Al-Alaq 2 Tafsir Surat Al-Alaq Ayat 1 Surat Al-Alaq Ayat 2 Surat Al-Alaq Ayat 3 Surat Al-Alaq Ayat 4 Surat Al-Alaq Ayat 5 Surat Al-Alaq Bagikan ini sumber Diceritakan pada suatu ketika datanglah malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad lalu berkata أقرأ Iqra’ artinya bacalah. “Maka Nabi menjawab” saya tidak bisa membaca, maka Jibril mendekat kepadanya sehingga Nabi merasa faham. Setelah tiga kali malaikat Jibril merintah Nabi tapi jawabannya seperi itu, maka membacalah Jibril surat Al-Alaq ayat 1-5. Setelah malaikat Jibril membaca ayat tersebut, maka Jibril meninggalkan Nabi, tinggallah beliau sendirian dengan perasaan takut. Nabi Muhammad terlihat gugup sehingga segera pulang menemui istrinya siti Khatijah lalu berkata,” Zammiluni artinya selimuti aku. Setelah rasa dingin dan takut hilang, maka siti Khatijah bertanya apa yang engkau alami?. Nabi Muhammad berkata demi Allah, engkau adalah orang yang suka memilkul suatu masalah yang berat, serta suka menghubungkan kasih sayang. Dari kejadian tersebut siti Khatijah mengajak Nabi Muhammad untuk menemui pamanya Waraqah bin Naufal paman siti Khatijah. Setelah bertemu denganya, Khatijah meminta kepada Nabi Muhammad agar menjelaskan kejadian yang sudah dialami tadi malam. Waraqah bin Naufal salah satu pendeta Nasrani yang sangat paham isi yang ada dalam kitab injil. Setelah Nabi selesai menjelaskan semua apa yang terjadi tadi malam. Waraqah berkata, “inilah sebuah utusan sebagaimana Allah mengutus Nabi Musa As. Maka Waraqah berdoa seraya menganggkat tanganya” Semoga saya bisa hidup sampai saaatnya enkau diusir dari kaumnya”. Nabi Muhammad bertanya apakah mereka akan mengusir saya? Beliau menjawab. “Benar! belum pernah ada seorang Nabi yang diberi wahyu seperti engkau Muhammad yang tidak dimusuhi kaumnya. Jika saya masih hidup, maka pasti saya akan menolong engkau sekuat-kuatya. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab Bada’ul Wahyu nomer 3. Surat Al-Alaq Arab dan Latin اِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ۚ Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaq خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ ۚ Khalaqal insaana min alaq اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَ كْرَمُ ۙ Iqra’ wa rabbukal akram الَّذِيْ عَلَّمَ بِا لْقَلَمِ ۙ Alladzi allama bil qalam عَلَّمَ الْاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۗ Allamal insaana maa lam ya’lam كَلَّاۤ اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَيَطْغٰۤى ۙ kallaa innal insaana layatghaa اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى ۗ Ar ra’ahus tagna اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰى ۗ Inna ilaa rabbikar raj’aa اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰى ۗ A ra aitalladzi yan haa عَبْدًا اِذَا صَلّٰى ۗ Abdan idzaa shallaa اَرَءَيْتَ اِنْ كَا نَ عَلَى الْهُدٰۤى ۙ A ra’aita ing kaana alal hudaa اَوْ اَمَرَ بِا لتَّقْوٰى ۙ Au amara bit taqwa اَرَءَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰى ۗ A ra’aita ing kadzaba wa tawalla اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَ نَّ اللّٰهَ يَرٰى ۗ A lam ya’lam bi annallaha yaraa كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ ۙ لَنَسْفَعًا بِۢا لنَّا صِيَةِ ۙ Kalla la’il lam yantahi lanasfa’am bin naashiyah نَا صِيَةٍ كَا ذِبَةٍ خَا طِئَةٍ ۚ Naashiyating kaadzibatin khaati’ah فَلْيَدْعُ نَا دِيَهٗ ۙ Falyad’u naadiyah سَنَدْعُ الزَّبَا نِيَةَ ۙ Sanad’uz zabaniyah كَلَّا ۗ لَا تُطِعْهُ وَا سْجُدْ وَا قْتَرِبْ Kalla laa thuti’hu wasjud waqtharib Arti Surat Al-Alaq Bacalah dengan menyebut nama Allah yang telah menciptakan. Dialah Allah telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Allahlah yang maha mulia. Yang telah mengajar manusia dengan pena. Allahlah yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui. Sekali-kali tidak, sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas. Apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh hanya kepada Allah tempat kembalinya. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang. Seorang hamba ketika sedang melakukan shalat. Bagaimana pendapatmu apabila yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran. Atau dia menyuruh bertaqwa kepada Allah. Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan serta berpaling. Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatanya. Sekali-kali tidak, sungguh jika dia tidak berhenti berbuat demikian, maka kami tarik ubun-ubunnya ke dalam neraka. Yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan serta durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya. Nanti kami akan memanggil Malaikay Zabaniyah penyiksa bagi-bagi orang-orang yang berdosa Sekali-kali tidak, janganlah kamu patuh kepadanya, lalu sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah. Tafsir Surat Al-Alaq sumber Ayat 1 Surat Al-Alaq Ayat ini berisi tentang perintah wajibnya mencari ilmu, perintah di sini tidak tertuju pada ilmu tertentu, tapi bersifat umum. Dengan itu, kewajiban kita dalam mencari ilmu hanya meliputi ilmu yang berhubungan dengan ayat-ayat Kauniyah dan Qauliyah. Ayat 2 Surat Al-Alaq Dalam ayat ini Allah telah menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya ciptaaan sebagaimana dalam surat At-Tiin ayat 4. لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ فِيْۤ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ ۖ Laqat khalaqnal insaana fii ahsani taqwim Artinya Sungguh kami telah ciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk Selain itu, Allah menyatakan bahwa manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh Allah dari segumpal darah. Menurut para ilmu kedokteran, segumpal darah merupakan pertemuan antara sel sperma dan sel telur dalam rahim. Sebagaimana dalam ayat di atas. Ayat 3 Surat Al-Alaq Agama Islam telah mendidik umatnya agar bisa menjadi umat yang pandai, pintar, dan bijaksana. Sehingga bisa memahami semua ayat-ayat Kauniyah dan Qauliyah. Oleh karna utu, dalam ayat ini terdapat pengertian pokok , yaitu perintah untuk membaca sebagai penegasan Allah yang maha Esa. Dengan giat membaca, manusia akan mendapatkan banyak pemahaman, pengetahuan, sehingga bisa menyelesaikan masalah. Oleh karna itu pepatah mengatakan. Membaca adalah jendela terbukanya dunia Ayat 4 Surat Al-Alaq Allah telah menegaskan bahwa Dia mengajarkan manusia menggunakan pena, dalam arti dengan pena manusia bisa mencatat segala ilmu pengetahuan. Memang pena adalah benda mati, beku, dan tak bernyawa. Tapi setelah digunakan untuk mencatat ilmu, akhirnya bisa dipahami oleh orang lain. Dengan pena manusai bisa mencatat semua bentuk ilmu, baik ilmu pengetahuan atau agama. Sehingga ilmu yang sudah dicatat bisa dipelajari oleh generasi setelahnya. Seandainya para ulama terdahulu tidak mencatat atau membukukan karya-karyanya, tentu generasi sekarang tidak bisa mempelajari karya-karya ulama klasik. Dengan itu, belajarlah sambil mencatat apa yang telah disampaikan oleh para guru, insya Allah di sana ada keberkahan. Ayat 5 Surat Al-Alaq Semua manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, sehingga Allah memberikan penglihatan, pendengaran, dan pengetahuan. Agar bisa memudahkan manusia dalam belajar, mengaji, dan mencari ilmu dengan sebanyak-banyaknya. Ayat ini menjelaskan krakter manusia yang lahir ke dunia tidak membawa apa-apa. Sehingga mereka sadar bahwa semua ilmu yang dimiliki semuanyaa bersumber dari Allah yang maha Esa. Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali aalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Demikianlah pembahasan hari ini cukup sampai di sini dulu. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terima kasih banyak sudah mempir di situs kami. Apabila ada kesalahan di artikel ini, teman-teman bisa kirim komentar di kolom di bawah ini. Sekian terima kasih sampai berjumpa di artikel selanjutnya. Jangan lupa bantu share.

zmZQi6. 302 295 476 194 376 185 337 471 413

asbabun nuzul surat al alaq 1 5